Resensi Novel : Bumi



Judul Buku : Bumi
Pengarang : Tere Liye
Penerbit : Gramedia
Terbit : Cetakan kedua belas, Agustus 2016
Tebal : 440 hlm.
ISBN : 978-602-03-3295-6
Rating : 4/5 bintang

Resensi :
Raib seorang anak perempuan biasa. Seorang putri tunggal yang sangat di sayang oleh kedua orang tuanya. Memiliki teman dekat yang bernama Seli dan musuh yang bernama Ali. Sejak kecil Raib memiliki kucing yang bernama Si Putih dan Si Hitam. Tetapi, menurut mama papa nya kucing Raib bernama Si Putih atau Si Hitam. Setiap bermain petak umpet, Raib memiliki trik untuk menghilangkan dirinya. Yaitu dengan menutup kedua belah telapak tangan di depan wajahnya. Trik ini merupakan salah satu rahasia Raib.

Ketika dia dihukum Miss Keriting karena tidak membawa buku pr matematika nya, Raib melihat sesosok laki laki tinggi yang memanggilnya ‘Gadis kecil’ dan Ali melihat dirinya menghilang dengan tidak sengaja. Ali yang penasaran terus mengikuti Raib ke mana pun. Malah ketika Raib dan Seli sedang mengerjakan tugas sejarah, tiba- tiba Ali dating ke rumah Raib dan meminta untuk bergabung. Awalnya Raib curiga dengan kedatangan Ali dan ternyata kecurigaannya terbukti. Ali memasukan pulpen penyadap di dalam tas sekolahnya. Raib pun marah besar dan menyumpahi Ali habis-habis an. Kesialan Raib pun berlanjut karena dia tidak bisa menemukan Si Hitam dimanapun. Ia sudah bertanya dengan mama nya, namun mamanya selalu menunjuk keberadaan Si Putih. 

Keesokan harinya Raib memiliki jerawat yang sangat besar di dahinya dan karena itu Ali mengatainya sepanjang hari. Karena gemas, Raib pun mulai memikirkan cara untuk menghilangkan jerawatnya. Dan dia menunjuk jerawatnya sembari mengucapkan “Menghilanglah” dan jerawat tersebut menghilang. Raib mencoba menghilangkan benda-benda yang lain dan anehnya benda tersebut tidak bisa kembali.

Sosok tinggi dengan tampang menyeramkan itu kembali menemui Raib lewat cermin di kamarnya dan menandai dirinya dengan ‘Teman’. Dan juga ia ternyata bersama Si Hitam. Dia mengaku mengetahui siapa Raib dan dapat melatihnya menguasai kekuatan yang ada dalam dirinya. Dia memberi Raib tugas untung menghilangkan buku novelnya dengan tenggat waktu. Namun Raib tidak menganggap perkataannya serius. Saat sosok itu kembali menagih tugas Raib, sosok itu murka dan menyuruh Si Hitam untuk membunuh Si Putih. Sesaat sebelum Si Putih dibunuh, Raib langsung memerintahkan Si Hitam untuk menghilang dan Si Hitam kembali lagi ke dalam cermin. Sosok tinggi itu terkejut, kemampuan Raib melebihi perkiraannya. Raib pun sama terkejutnya. Setelah kejadian itu Raib pun dapat menguasai kekuatan barunya.

Keesokan harinya terjadi peristiwa yang menghebohkan sekolah Raib. Gardu listrik yang sedang dibetulkan meledak dan kabel listriknya hampir mengenai Raib dan Seli. Dan untungnya Seli menyelamatkan nya dengan kekuatan terpendamnya selama ini, yaitu menahan listrik tersebut dengan kekuatan petirnya. Seli membuka rahasia nya dan begitu pula Raib. Dia menghilangkan tiang listrik besar yang hamper menimpa keduanya. 

Tiba-tiba muncul Ali yang membawa mereka lari ke tempat aman agar terhindar dari pertanyaan-pertanyaan orang. Semua berjalan sangat cepat. Di aula sekolah, tempat mereka bersembunyi tiba-tiba datang 8 orang berpakaian hitam dan dipimpin oleh sosok tinggi yang ternyata bernama Tamus. Mereka akan menjemput Raib ke dunia lain. Dunia Klan Bulan.

Mereka bertarung dengan kekuatan seadanya. Seli dengan kekuatan petirnya. Kekuatan tersebut berasal dari Klan Matahari. Dan Ali yang merupakan Klan Tanah, memakai tongkat baseball memukul para ‘bayangan’ tersebut. Mereka kalah dalam jumlah dan juga kekuatan. Dalam keadaan terdesak, tiba-tiba datang Miss Keriting (Selena) yang sebenarnya adalah salah satu masyarakat Klan Bulan. Dengan bantuan Miss Selena mereka bertiga berhasil lolos dan tiba di kamar Raib. Tapi sayangnya Miss Selena tidak dapat kabur bersama mereka.

Di kamar Raib, mereka mencari buku tulis matematika Raib dan mencari petunjuk sesuai apa yang di perintahkan Miss Selena. Buku itu bersampul bulan sabit. Raib mencoba membuka buku tersebut dengan berbagai cara. Pada akhirnya buku tersebut terbuka dan mengeluarkan sinar dan menjalar ke tubuh Raib. Cahaya itu semakin terang dan tiba-tiba saja mereka sudah berada di ruangan yang berbeda dan dunia yang berbeda yaitu dunia Klan Bulan.

Ruangan itu adalah ruangan Ou. Anak dari Ilo yang masih bayi. Raib, Seli dan Ali diperbolehkan untuk menginap disitu untuk sementara waktu. Ilo mengira mereka merupakan mahluk Klan Bulan yang tersesat karena lorong waktu berpindah. Ilo merupakan designer pakaian yang cukup terkenal di Kota Tishri. Dunia Klan Bulan memiliki teknologi yang sangat maju dan sangat menjaga lingkungan. Mereka membuat sebagian besar peradabannya di bawah tanah agar tidak merusak lingkungan permukaan. Hanya orang-orang kaya yang tinggal di permukaan. Di bangunan tinggi dengan rumah beton berbentuk balon.

Sekian lama setelah dekat dengan Ilo, ia mengetahui dari mana mereka berasal, Ilo memutuskan untuk membawa mereka ke orang yang lebih baik. Av. Kakek dari kakek-kakeknya Ilo. Sang penjaga perpustakaan. Dari Av terungkap bahwa Dunia ini memiliki 4 Dunia Paralel yang saling berdampingan dan tidak pernah bertabrakan. Dunia Tanah, Dunia Bulan, Dunia Matahari dan Dunia Bintang. Dan Av pun memberitahu jika Raib memang dari Dunia Klan Bulan dan itu berarti orangtuanya di Bumi bukanlah orangtuanya yang sesungguhnya.

Dunia Klan Bulan mengalami kerusuhan. Kota Tishri, tempat mereka berada telah berhasil dikuasai oleh Tamus. Raib, Seli dan Ali terjebak. Tidak dapat kembali ke Bumi. Petualangan mereka bertiga di Dunia Klan Bulan dimulai.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dari aku untuk KA

Tujuan dan Targetku

Hujan